Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia – Perkembangan flora dan fauna pada masa Preaksara di Indonesia juga mengalami evolusi, begitu juga dengan kehidupan manusia.

Sudah dikatakan bahwa flora dan fauna zaman Preaksara di Indonesia sebenarnya beragam, tidak jauh berbeda dengan keadaan saat ini.

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Pengertian zaman Preaksara adalah zaman sebelum orang mengenal bentuk tulisan. Pra-literasi berasal dari gabungan kata pra dan skrip. “Pra” berarti sebelum dan “Kaksara” berarti menulis. Berawal dari buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan bahwa masa Praaksara disebut juga masa nirleka (nir artinya tidak ada apa-apa dan leka artinya tulisan), yaitu masa di mana tidak ada tulisan.

Flora Dan Fauna

Menurut buku Sejarah Praaksara Indonesia, Herimanto, 2012, masa Praaksara di Indonesia berakhir pada awal abad ke-5 Masehi. (400 M), yang berarti bahwa sebelum abad ke-5 M, tidak ada batasan yang jelas pada periode Preaksara. mereka memulai.

Flora dan fauna zaman Preaksara dikenal lebih beragam namun tidak jauh berbeda dengan saat ini. Flora seperti buah-buahan dan umbi-umbian dan sayuran hidup liar di hutan.

Para arkeolog telah berhasil menemukan beberapa fosil jenis tumbuhan Praaksara seperti: jeruk, salam, rasamala, Cycas Naga (Cycas Affinity Rumphii), Encepalartos, Pachypodium dan tumbuhan Nepenthes spp yang tumbuh liar di hutan.

Adapun fauna, ada banyak sekali hewan Praaksara di Indonesia. Tidak jauh berbeda dengan saat ini, ada badak, kerbau, gajah, kijang, babi, kera dan lain-lain. Pada masa Preaksara, manusia mulai akrab dengan konsep berburu, sehingga tidak mengherankan jika beberapa jenis hewan diburu dan dimakan, menyebabkan kepunahan jenis hewan tersebut. Hewan lain tetap hidup karena kemampuannya untuk membebaskan diri dari berbagai gangguan dan dapat beradaptasi dengan lingkungannya.

Hulu Tulung Kolam Megalitik Pugung Raharjo Kearifan Lokal Pelestarian Lingkungan Hidup

Fosil fauna yang ditemukan merupakan hasil evolusi dari hewan yang hidup pada masa lampau. Kondisi satwa di era Preaksara praktis tidak berbeda dengan situasi saat ini.

Sejarah perkembangan flora dan fauna pada masa prasejarah di Indonesia hingga saat ini, tentunya harus kita syukuri kelestariannya. Jika tidak, flora dan fauna akan terancam punah. Padahal, flora dan fauna juga memiliki manfaat bagi manusia. (DNR) Ada empat jenis faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di dunia, yaitu iklim, edafik, fisiografis, dan biotik.

Bumi merupakan tempat hidup berbagai flora dan fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di dunia sangat bergantung pada kondisi masing-masing daerah.

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Letak geografis, kondisi lingkungan, iklim, cuaca, dan lain-lain yang tidak sama di setiap wilayah merupakan faktor yang menentukan berkembang tidaknya suatu jenis flora atau fauna. Jelas bahwa permukaan bumi tidak seragam. Oleh karena itu, wajar jika keanekaragaman flora dan fauna di setiap daerah berbeda-beda.

Kehidupan Sosial Masyarakat Indonesia (masa Praaksara, Hindu Budha Dan Islam).

Perbedaan tersebut tidak hanya terkait dengan kepadatan penduduk dan keanekaragaman flora dan fauna di setiap wilayah yang tidak sama. Perbedaan ciri fisik juga penting untuk diperhatikan, karena ada jenis flora atau fauna tertentu yang hanya dapat ditemukan di satu kawasan.

Fakta di atas juga mengkhawatirkan dalam geografi. Bidang kajian ini tidak hanya fokus mempelajari keadaan alami permukaan bumi dan lingkungan manusia, tetapi juga biosfer. Kajian tentang permukaan bumi, sebagai fokus utama dalam geografi, tidak lepas dari aspek biosfer yang membahas tentang keanekaragaman hayati.

Dalam geografi, biosfer didefinisikan sebagai fenomena spasial makhluk hidup, yang meliputi flora dan fauna. Sedangkan cabang khusus geografi yang mempelajari persebaran biosfer disebut biogeografi. Bidang yang terakhir meliputi fitogeografi (geografi tumbuhan) dan zoogeografi (geografi hewan).

Menurut Modul Geografi yang diterbitkan oleh UT, studi tentang zoogeografi berfokus pada mempelajari distribusi dan pergerakan fauna di bumi yang terjadi secara alami dalam konteks waktu evolusi. Artinya, itu bisa bertahan dari ribuan hingga jutaan tahun.

Zaman Purba Baru Dan Periode Lainnya

Sedangkan kajian fitogeografi meliputi sebaran geografis, habitat, sejarah, dan faktor biologis yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Dikutip dalam ulasan di Jurnal Berita Biologi (Vol. 6, No. 3, 2002), fitogeografi membutuhkan pemahaman tentang tumbuhan saat ini dan di masa lalu, apakah masih ada atau sudah hilang. Pemahaman ini berkaitan dengan sebaran geografis tumbuhan dan waktu geologinya.

Dapat disimpulkan bahwa baik kajian zoogeografi maupun fitogeografi sangat memperhatikan fenomena persebaran flora dan fauna di bumi. Oleh karena itu, penting untuk memahami terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di dunia Secara umum kajian geografi memberikan pemahaman bahwa ada 4 jenis faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Keempatnya adalah iklim, edafik, biotik, dan fisiografis.

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Deskripsi masing-masing faktor dalam Modul Geografi KD XI. 3.2 dan 4.2 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di bawah ini.

Flora & Fauna Di Indonesia: Karakteristik & Contohnya

Iklim dapat memiliki efek dominan pada distribusi flora dan fauna di bumi. Padahal, iklim ekstrem dihuni oleh flora dan fauna yang spesiesnya jauh lebih sedikit daripada di daerah tropis.

Ada beberapa jenis faktor iklim yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Faktor-faktor yang termasuk dalam kategori iklim antara lain suhu udara, kelembaban, angin dan curah hujan. Bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi persebaran flora dan fauna?

Perbedaan letak geografis-astronomi, sudut cahaya matahari, jarak dari daratan ke laut, ketinggian lokasi dan tutupan lahan membuat suhu udara di setiap wilayah tidak seragam. Sementara itu, kehidupan tumbuhan dan hewan erat kaitannya dengan suhu udara.

Banyak spesies tertentu membutuhkan suhu udara yang ideal di lingkungan mereka untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh karena itu, daerah dengan suhu yang tidak ekstrim, atau tidak terlalu panas atau terlalu dingin, umumnya merupakan pelabuhan yang cocok untuk banyak spesies flora dan fauna. Suhu udara juga dapat mempengaruhi keadaan vegetasi di suatu daerah. Vegetasi yang ditemukan di daerah tropis, gurun, kutub dll tidak bisa sama.

Eliciting Local Knowledge Of Ecosystem Services Using Participatory Mapping And Photovoice: A Case Study Of Tun Mustapha Park, Malaysia

Kelembaban udara menunjukkan tingkat uap air yang ada di udara. Kelembaban memiliki efek langsung pada kehidupan flora. Ada tanaman yang cocok hidup hanya di daerah kering, basah atau lembab.

Oleh karena itu, jenis-jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan menurut tingkat kelembapan di daerah tempat tinggalnya. Setidaknya ada 4 jenis yang harus diperhatikan, yaitu:

Angin sangat mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan. Di daerah terbuka, hanya tanaman dengan akar dan batang yang kuat yang dapat bertahan hidup di angin kencang. Angin juga dapat membantu meringankan atau menyuburkan jenis tanaman tertentu sehingga dapat terjadi regenerasi. Pada beberapa tumbuhan, penyebaran biji juga dibantu oleh angin, seperti yang terjadi pada spora tumbuhan paku (pteridophyta).

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Curah hujan sangat menentukan persebaran flora dan fauna karena air merupakan sumber kehidupan yang utama. Berbagai hewan dan tumbuhan sangat bergantung pada curah hujan dan kelembaban. Tingkat curah hujan dapat membentuk karakter khas pembentukan vegetasi di darat. Keunikan vegetasi ini menyebabkan hewan tertentu dapat hidup. Hal ini dapat terjadi karena banyak jenis hewan yang mengandalkan tumbuhan sebagai sumber makanannya.

Tentukan Ide Pokok Dari Masing Masing Paragraf Bacaan Beragamnya Flora Dan Fauna Indonesia, Kelas 5 Sd Hal 97

Misalnya, hujan tropis yang dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1000-2000 mm dan suhu udara 20-30 derajat Celcius memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang kaya. Di padang rumput stepa terdapat kondisi berbeda yang tumbuh di daerah dengan curah hujan 200-1000 mm dan suhu -20 sampai 10 derajat Celcius.

Faktor edafis kondisi tanah juga sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna. Tanah merupakan media pertumbuhan utama bagi tanaman. Kebutuhan untuk pertumbuhan dan pertumbuhan vegetasi seperti unsur hara, kebutuhan bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah. Tanah yang subur memiliki efek positif pada pertumbuhan tanaman. Hewan akan lebih mudah mencari makanan jika tumbuh-tumbuhan di sekitarnya tumbuh.

Keanekaragaman bentuk permukaan bumi mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Relief lahan dapat membantu atau menghambat pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Daerah pegunungan, misalnya, bisa menghambat penyebaran tanaman. Hambatan pertumbuhan vegetasi pada akhirnya berdampak pada kondisi fauna.

Selain itu, kemiringan lereng dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Lereng yang menghadap matahari menyulitkan berbagai jenis tanaman untuk tumbuh dengan baik.

Flora Dan Fauna Khas Provinsi Sulawesi Selatan

Perbedaan bentuk permukaan bumi dapat menyebabkan perbedaan suhu dan kelembaban, sehingga mempengaruhi jenis vegetasi dan dengan demikian mempengaruhi spesies hewan yang bertahan hidup. Perbedaan suhu dan kelembaban, misalnya, disebabkan oleh faktor medan yang tinggi-rendah.

Makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia juga dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna di bumi. Peran terbesar, untuk saat ini, dimainkan oleh orang-orang. Perilaku manusia yang menjaga lingkungan akan berdampak positif bagi keberadaan flora dan fauna. Di sisi lain, aktivitas manusia merusak lingkungan bahkan dapat membuat beberapa spesies flora dan fauna punah.

Dalam kasus tanaman, tanaman dengan kemampuan beradaptasi yang kuat akan menghambat tanaman lain dengan kemampuan yang lebih lemah. Kondisi tersebut kemudian memicu suatu jenis vegetasi mendominasi suatu kawasan. Sedangkan dalam konteks hewan, keberadaan cacing yang dapat menyuburkan tanah dan membantu berbagai jenis tanaman tumbuh, adalah contohnya.

Bagaimana Keadaan Flora Dan Fauna Pada Masa Praaksara Di Indonesia

Kapolri Pindahkan 24 Polisi Terkait Kasus Sambo: Ada Bharada E dan Ricky Selasa, 23 Agustus 2022 19:47 WIB Hampir setiap hari berita buruk satwa liar menjadi headline. Dari menjebak, roadkill, memberi makan gajah, primata yang terancam punah, membunuh beruang madu, memakan telur penyu, menjual satwa liar melalui media sosial dan masih banyak lagi.

Top 10 Upaya Manusia Pada Masa Praaksara Beradaptasi Terhadap Kondisi Alam Ditunjukan Oleh Angka 2022

Berita tentang kepunahan spesies lain adalah makhluk karismatik yang ditemukan di Sabah – trenggiling. Pindah ke payudara, mamalia adalah hewan yang paling banyak diperdagangkan di dunia karena ancaman yang dihadapi konsumen di Vietnam dan China. Ratusan spesies lain berada dalam posisi genting karena nafsu konsumen yang rakus dan tak terpuaskan akan bagian tubuh hewan. Beruang madu sangat, sangat diburu untuk diambil kandung kemihnya dan sekarang sangat terancam. Perdagangan internasional sering menciptakan dinamika yang menghilangkan spesies kunci dari ekosistem, meninggalkan habitat yang terdegradasi untuk kehidupan dan mata pencaharian.

Di dunia yang ideal, perdagangan spesies yang terancam punah dapat dikendalikan dengan mengurangi permintaan dan mendidik masyarakat di negara-negara konsumen. Tetapi dalam menghadapi kritik yang berkembang tentang campur tangan dan pengabaian tradisi budaya

Tabel persebaran flora dan fauna di indonesia, keadaan flora dan fauna di benua asia, peta penyebaran flora dan fauna di indonesia, penyebaran flora dan fauna di indonesia, keanekaragaman flora dan fauna di indonesia, persebaran flora dan fauna di indonesia, peta persebaran flora dan fauna di indonesia, jenis flora dan fauna di indonesia, jelaskan kehidupan flora dan fauna pada masa praaksara, bagaimana keadaan flora dan fauna pada masa praaksara, peta flora dan fauna di indonesia, keadaan flora dan fauna pada masa praaksara

banner
Previous Post
Next Post

0 comments:

Give your comment here...